Senin, 20 April 2009

KONSEP KEBIDANAN

BIDAN ADALAH JABATAN PROFESIONAL


 Bidan sudah memenuhi syarat sebagai tenaga profesional, syarat tersebut adalah :
1. Memberikan pelayanan bersifat khusus / spesialis
2. Melalui jenjang pendidikan
3. Diakui dan diperlukan
4. Punya kewenangan yang disahkan oleh pemerintah
5. Peran dan fungsi jelas
6. Kompetensi jelas dan terukur
7. Organisasi profesi
8. Kode etik
9. Etik kebidanan
10. Standart pelayanan
11. Standart praktek
12. Standart pendidikan yang mendasari dan stand. Pendd berkelanjutan

 Peran Bidan :
1. Peran sebagai pelaksana
2. Peran sebagai pengelola
3. Peran sebagai Pendidik
4. Peran sebagai Peneliti

 Peran Sebagai Pelaksana :
Sebagai pelaksana mempunyai 3 tugas :
1. Tugas mandiri
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan :
- Mengkaji status kesehatan
- Menentukan diagnose
- Menyusun rencana tindakan
- Melaksanakan tindakan
- Mengevaluasi
- Membuat rencana tindak lanjut
- Membuat catatan / laporan
b. Memberikan pelayanan dasar remaja / pra nikah:
Mengkaji, diagnose, rencana asuhan sesuai prioritas masalah, asuhan, evaluasi, rencana tindak lanjut, dokumentasi
c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal
Idem
d. Memberikan Askeb masa persalinan :
Idem
e. Memberikan Askeb pada BBL
f. Memberikan Askeb pada masa nifas
g. Memberikan Askeb pada Wanita usia subur/KB
h. Memberikan Askeb pada wanita dengan gangguan sistim reproduksi
i. Memberikan Askeb Bayi dan Balita

2. Tugas Kolaborasi :
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga :
1. Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
2. Membuat diagnose, prognose dan prioritas kegawatan dan hasil kolaborasi
3. Merencanakan tindakan
4. Mengevaluasi
5. Membuat tindak lanjut
6. Membuat catatan/ laporan

b. Memberikan Askeb pada Bumil dg Resti dan pertologan pertama pada kegawatan
1. Mengkaji kebutuhan asuhan kepada kasus resti dan keadaan kedaruratan yg memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi
2. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai faktor resikondan keadaan gawat darurat pada kasus resti
3. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan rencana prioritas
4. Melaksanakan Askeb Bumil resti dan memberikan pertolongan pertamasesuai dg prioritas
5. Evaluasi hasil askeb dan pertolongan pertama
6. Membuat rencana tinadak lanjut
7. Membuat catatan dan laporan
c. Memberikabn Askeb Pada persalinan dg Resti dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama
1. Mengakaji kebutuhan Askeb pada pada ibu masa persalinan dg resti dan keadaan kegawat daruratan yg memerlukan pertolongan pertama dg tondakan kolaborasi
2. Menentukan diagnosa, rencana asuhan,pelaksanaan tindakan, evaluasi, rencana tindak lajut, membuat catatan /laporan
d. Memberikan Askeb pada Bufas dg Resti dan pertolongan pertama dalam kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
1. Mengkaji kebutuhan Askeb Bufas dg Resti dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
2. Menentuka diagnose, prognose dan prioritas sesuai dg faktor resiko dan keadaan kegawat daruratan
3. Menyusun rencana asuhan, melaksanakan asuhan, Evaluasi, rencana tindak lanjut, membuat catatan / laporan
e. Memberikan Askeb pada BBL dengan faktor resiko dan yang mengalami komplikasi dan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi
f. Memberikan Askeb pada Balita dg resti dan yang mengalami komplikasi / gawat darurat yang memerlukan tindakan kolabprasi dg melinatkan keluarga.
1. Mengkaji kebutuhan asuhan pada Balita dg resti dan kegawat daruratan yg memerlukan tindakan kolaborasi
2. Memnentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dg faktor resiko dan kewatan
3. Reancana tindakan, pelaksanaan , evaluasi, rencana tindak lanjut, Dokumentasi


3. Tugas ketergantungan / Merujuk :
a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga
- Mengkaji kebutuhan Askeb yg memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan
- Menentukan Diagnosa , prognosa dan prioritas serta sumber sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut
- Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada institusi pelayanan kesehatan yg berwenang dengan dokumentasi yang lengkap.
- Mwmbuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan interv
b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan ibu hamil dg resiko tinggi dan kegawat daruratan
- Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
- Menentukan diagnosa, prognosadan prioritas
- Memberikan pertolongan pertama pada kasusu yg memerlukan rujukan
- Memberikan suhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
- Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas / institusi pelayanan kesehatan yg berwenang
- Membuat catatan dan laporan dan mendokumentasikan

c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentudengan melibatkan klien dan keluarga
d. Memberi askeb melalui konsultasi dan rujukan pada ibu masa nifas dengan penyulit tertentu dg keadaan kegawat daruratan
e. Memberikan askeb pada BBL dengan kelainan tertentu dan kegawatan yg memerlukan konsultasi dan rujukan
f. Memberikan Askeb pd anak Balita dg kelainan ttt dan kegawatan yg memerlukan kons + ruj

 PERAN SEBAGAI PENGELOLA
1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, klg, kelompok khusus dan masyarakat diwilayah kerja dg melibatkan masy / klien
a. Bersama tim / pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama yg berhub dg kebutuhan ibudan anank utk meningkatkan dan mengembangkan program pelay kes
b. Menyusun rencana kerja sesuai dg hasil pengkajian dg masy
c. Mengelola kegiatan pelayanan kes masy. Hususnya kes ibu dan anak serta KB sesuai dg rencana
d. Mengkoordinir, mengawasi , membimbing kader, dukundan petugas kes lain daqlam melaksanakan program atau kegiatan pelayanan kes, ibu da anak serta KB
e. Mengembangkan strategi utk meningkatkan kes masy. hususnya kes ibu dan anak serta KB.
f. Menggerakkan , mengembangkan kemampuan masyarakat dg memanfaatkan potensi yg ada
g. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek profesional mlli pendd, pelat
h. Mendokumentasikan seluruh kegiatan

2. Berpartisipasi dalam timdiwilayah kerjanya melli peningkatan kemampuan dukun bayi, kaer kes,tenaga kes lain yg berada dibawah bimbingannya:
a. Bekerja sama dg puskesmas, institusi lain
b. Membina hub baik dg dukun. Kader kes dan masy
c. Melakukan pelatihan, bimbingan kader, petugas kes, dukun
d. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
e. Membina kegiatan yg ada di masy yg berkaitan dg


 PERAN SEBG PENDIDIK
1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kpd indiv dan klg/ masy, husus kes ibu dan anak, KB
a. Bersama klien mengkaji kebut akan pendd + penyul kes husus kes I + A +KB
b. Menyusun rencana penyuluhan
c. Menyiapkan alat
d. Melaksanakan program
e. Mengevaluasi dan dokumentasi

2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan keperawatan serta membina dukun diwilayah kerjanya:
a. Mengkaji kebuuhan latihan dan bimbingan kader, dukun dan siswa
b. Menyusun rencana latihan dan bimbingan
c. Menyiapkan alat
d. Melaksanakan pelatihan dukun / kader
e. Membimbing sisa bidan / keperawatan dalam lingkup kerjanya
f. Menilai hasil latihan / bimb
g. Evaluasi
h Mendokumentasikan

 PERAN SEBAGAI PENELITI
Melakukan penelitian terapan/ investigasi dalam bidang kes baik secara mandiri maupun kelompok
a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi
b. Menyusun rencana kerja
c. Melaksanakan investigasi
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e. Menyusu laporan hasil investigasi
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja/pelayanan kesehatan.

TINJAUAN KEILMUAN
• Salah satu ciri profesi mandiri adalah adanya suatu landasan pengetahuan teoritis (body of knowledge) yang jelas dan adanya institusi pendidikan.Kebidanan sebagai profesi memerlukan pengetahuan teoritis yang jelas dan spesifik serta dapat memnuhi karakteristik keilmuan yang berdimensi dan bersifat ilmiah.
• Dari segi keilmuan,kebidanan yang mandiri perlu dirumuskan dengan berpedoman pada filsafat ilmu,sehingga memenuhi ciri/kakteristik dan spesifikasi pengetahuan yang berdimensi dan bersifat ilmiah.Karekteristik dan spesifikasi ilmu kebidanan meliputi hal-2 sbb :
1. Obyek Materi Ilmu Kebidanan
adalah : wanita dalam masa reproduksi terutama pada masa prakonsepsi,masa kehamilan,masa melahirkan,masa nifas/masa menyusui dan bayi baru lahir
2. Obyek Forma Ilmu Kebidan
Adalah: upaya keamanan dan kesejahteraan ibu dan janinnya pada pra konsepsi,masa kehamilan,masa persalinan,masa nifas/masa menyusui,sehingga tercapainya kondisi yang sejahtera pada ibi dan janinnya,dan selanjutnya ibu tersebut dapat memelihara banyinya secara optimal
a. Timdakan kebidanan yang tepat dan aman, yaitu semua tindakan yang diberikan oleh bidan untuk ibu/wanita bayi dan keluarga terhadap hal-2 yang dapat merugikan kesehatannya.
b. Memberikan kepuasan klien adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan keadaan permasalahannya dan hasil yang dicapai dari tindakan tersebut
c. Menghargai derajat manusia dan haknya untuk dapat mengambil keputusan sendiri yaitu: tindakan yang dlakukan menunjukkan sikap bahwa bidan dihargai ibu/wanita sebagai individu yang mandiri dan mendukung hak dan tanggungjawab untuk ikut enentukan/mengambil keputusan berkaitan dengan kesehatan dirinya dan asuhan yang diberikan
d. Menghargai perbedaan sosial budaya seseorang yaitu: tindakan dan sikap yang menunjukkan pengertian bahwa tiap individu dan keadaan kesehatannya dapat dipengaruhi oleh adat kebiasaan dan perilaku keluarga atau lingkungan
e. Kontak keluarga adalah: tindakan/asuhan yang diberikan mengikut sertakan keluarga sebagai komponen penting dalam masa kehamilan,persalinan dan nifas serta meningkatkan secara optimal kesehatan keluarga sesuai keinginan ibu maupun keluarga

f. Peningkatan kesehatan adalah tindakan yang mendukung perilaku yang dapat meningkatkan kesetiaan ibu/wanita sepanjang siklus kehidupannya,terutama berkaitan dengan proses kehamilan,persalinan dan nifas yang normal
g. Mengikut sertakan masyarakat dalam hal ini kelompok ibu-2 dengan mengerakan peran serta masyarakat adalah upaya menyadarkan masyarakat,agar masyarakat dapat mengerti dalam memecahkan masalah kesehatannya sendiri terutama yang berhubungan dengan kehamilan,persalinan dan nifas dalam mencapai kesehatan reproduksi menuju tercapainya NKKBS

• Dengan demikian kajian ilmu kebidanan dapat dikembangkan berdasarkan konsep dasar tersebut diatas, yaitu tumbunh pengetahuan teoritis yang khas,berdimensi dan bersifat ilmiah.Secara umum dalam mengisi kerangka konseptual ilmu kebidanan,maka ilmu kebidanan ini dapat menerima dan menerapkan unsur pengetahuan dan berbagai disiplin ilmu yang lain sesuai dengan kebutuhan ilmu kebidanan itu sendiri
• Didalam memperoleh ilu pengetahuan kebidanan,seperti juga ilmu pengetahuan yang lain harusnya mengikuti proses yang logistik,analistis,sistimatis,teruji serta empiris sehingga dapat memenuhi sifat pengetahuan umum obyektif,umum dan memiliki metode ilmiah
• Penerapan ilmu kebidanan didalam pelayanan kebidanan menggunakan pendekatan ilmiah yang dikenal dengan manajemen kebidanan yang didasarkan pada landasan kerangka konseptual (Epistimologi) dan pertimbangan etis yang menjadi rujukan ilmu dan pengetahuan teknologi kebidanan
• Ilmu pengetahuan kebidanan merupakan ilmu terapan yang terkait dengan ilmu kedokteran,ilmu keperawatan masyarakat,ilmu perilaku dan ilmu sosial budaya yang dimanfaatkan untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan wanita dan keluarga terutama pada wanita pada masa hamilpersalinan/nifas

3. Batang Tubuh Keilmuan
a. Biologi
b. Alam dasar (kimia,Fisika)
c. Sosiologo
d. Psikologi
e. Antropologi
f. Komunikasi
g. Kesehatan masyarakat
h. Kedokteran
i. Keperawatan


 KONSEPTUAL MODEL KEBIDANAN
• Pengertian :
Model kebidanan adalah suatu bentuk atau acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan.
• Elemen model kebidanan :
1. Orang ( wanita, ibu, pasangan dan orang lain )
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Kebidanan

Kegunaan model
• Menggambarkan beberapa aspek dengan persamaannya seperti struktur, gambar, diagram, rumus
• Merupakan gagasan mental sebagai bagian dari teori yang memberikan bantuan ilmu ilmu sosial dalam mengkonsep dan menyamakan aspek aspek dalam proses sosial

Komponen model kebidanan
1. Memonitor kesejahteraan ibu
2. Mempersiapkan ibu dengan memberikan pendidikan dan konseling
3. Intervensi teknologi seminimal ungkin
4. Mengidentifikasi dan memberi bantuan obstetric
5. Melakukan rujukan

Teori teori yg mempengaruhi model kebidanan
• Teori reva rubin
• Teori ramona Mercer
• Teori Ela Joy Lerhman
• Teori Jean Ball
• Teori Ernestine Wiedenbach

Teori Jean Ball
• Disebut juga teori kursi goyang
• Keseimbangan emosional ibu




TUJUAN TEORI JEAN BALL :
- Agar ibu mampu melaksanakan tugasnya sebagai ibu secara fisik maupun psikologis. Psikhis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional tapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk untuk menjadi ortu terpenuhi

• Teori Jean Ball :
- Teori perubahan
- Teori stress, coping dan support
- Teori perubahan

• Penelitian Ball:
- Kesejahteraan wanita setelah melahirkan sangat tergantung pada personality atau kepribadian, sistim dukungan pribadi dan dukungan dari pelayanan maternitas
• Persiapan yang dilakukan bdan pada masa PP akan mempengaruhi respon emosional wanita terhadap perubahan akibat proses kelahiran tsb

Faktor yg pengaruhi keseimbangan emosional menurut jean ball
• Faktor masukan :
- Perasaan rendah diri sehubungan dg pandangan negf thd akibat menyusui
- Seorang tidur selama di RS
- Nasehat bila terjadi konflik
Yang tsb diatas akan mempengaruhi masa PP 7 hari pertama

• Faktor yg mempengaruhi kebahagiaan ibu menurut Jean Ball ( Keadaan masa PP 7 hari pertama):
- Persepsi dan dukungan klg pada hari kelahiran
- Rasa percaya diri ibu
- Skala kecemasan
- Mendukung pemberian Asi
- Semua lingkungan mendukung
- Rencana asuhan ibu
- Pemantauan ibu pada tk perkembangan bayi
- Tanggapan thd diri ibu pada hari ke 7 PP dalam menyusui
- Memberi Asi dalam 1 jam PP, rasa puas jadi ibu
- Kala IV persalinan
- Rencana asuhan ibu

• Dalam teori kursi goyang, kursi yg dibentuk dalam 3 elemen :
- Pelayanan Maternitas
- Pandangan masyarakat thd keluarga
- Sisi penyangga / support terhadap kepribadian wanita
Kesejahteraan keibuan seorang wanita sangat tergantung terhadap efektifitas ketiga elemen tersebut. Jika kursi goyang tidak dipasang sebagaimana mestinya, maka akan runtuh / tidak nyaman

 Konsep teori Jean Ball :
• Women / Wanita:
Ball memusatkan perhatiannya thd perkembangan emosional, sosial + psikologis wanita dlm proses melahirkan
• Heath / kesehatan:Merupakan pusat dari model Ball. Tujuan dari post natal care agar wanita manita mampu menjadi seorang ibu
• Environment / Lingkungan:
Lingkungan sosial dan organisasi dalam sistim dukungan dan pelayanan perawatan post natal
• Midwifery / Kebidanan :
Penelitian asuhan post natal misalnya kurang efektif karena kurang pengetahuan ttg kebidanan
• Selft: Peran bidan dalam meyakinkan wanita dalam perannya sebagai seorang ibu


TEORI ERNESTINE WIEDENBACK
Ernestine menekankan pada perawaan keluarga secara menyeluruh Model ini melipui 5 elemen
a. The agent : Midwife (perantara bidan)
Filosofi yang dikemukakan adalah tentang kebutuhan ibu dan bayi yang segera,untuk mengembangkan kebutuhan yang lebih luas yaitu kebutuhan untuk persiapan menjati orang tua.
ada 4 elemen yang ada pada diri bidan sebagai perantara,yaitu :
1. Filosofi
2. Tujuan
3. Praktek/letihan
4. Ketrampilan
b. The Goal / Porpose (tujuan)
Disesuaikan dengan kebutuhan masing-2 individu dengan memperhatikan tingkah laku fisik,emosional / fisiologikal
c. The Recipient (penerima)
Meliputi wanita,keluarga dan masyarakat.Recipient menurut Wiedenbach adalah individu yang mampu menentukan kebutuhan akan bantuan
d. The Means
Metode untuk mencapai tujuan asuhan kebidanan ada 4 tahapan :
1. Identifikasi kebutuhan klien utk menentukan ketrampilan & ide ( identification )
2. Memberikan dukungan dlm mencapai pertolongan yg dibutuhkan (ministration)
3. Memberikan bantuan sesuai dg kebutuhan dan dilakukan sesuai dg prosedur (validation)
4. Mengkoordinasi tenaga yg ada utk memberikan bantuan (coordination)


TEORI ELA JOY LEHRMAN
 Teori berdsrkan hasil penelitian yg dilakukan oleh Lehrman,Lehrman melihat luasnya tgs yg dibebankan kpd bidan
 Dlm teori ini Lehrman menginginkan agar bidan dpt melihat semua aspek praktik memberikan asuhan pd wanita hamil & memberikan pertolongan kpd persalinan
 Macintyre(1980) mnrt Lehrman menyelidiki bhwa pelayanan antenatal menunjukkan perbedaan antra prosedur administrasi yg dibebankan dg manfaat antenatal dan jns pelayanan yg dialami seorg wanita di klinik kebidanan krn hub antara identifikasi faktor resiko dan keefektifan dr antenatal care thdp hsl yg diinginkan belum terpenuhi
• Lehrman dan koleganya ingin menjelaskan perbedaan antara pengalaman seorang wanita dg kemampuan bidan utk mengaplikasikan konsep kebidanan dlm praktik
• Lehrman mengemukakan 8 konsep penting dlm pelayanan antenatal :
a. Asuhan yg berkesinambungan
b. Keluarga sbg pusat asuhan
c. Pendidikan&konseling merupkn bag dr asuhan
d. Tdk ada intervensi dlm asuhan
e. Fleksibilitas dlm asuhan
f. Keterlibatan dlm asuhan
g. Advokasi dr klien
h. Waktu
à ke - 8 komponen yg dibuat oleh Lehrman ini kmd diuji cobakan oleh Morter (1991) pd pasien / klien post partum

• Ada 3 macam teori dlm Lehrman :
1. Tehnik theurapeutic
Proses komunikasi sgt bermanfaat dlm proses pengembangan & penyembuhan, mslnya:
- mendengar aktif
- mengkaji
- humor
- sikap yg tdk menuduh
- pengakuan
- fasilitasi
- pemberian ijin
2. Pemberdayaan
Suatu proses memberi kekuasaan dan kekuatan penampilan dan pendekatan akan meningkatkan pasien dlm mengkoreksi,memvalidasi,menilai dukungan
3. Hubungan dengan sesama
Menjalin hubungan yang baik dengan klien.sikap terbuka sejalan dengan klien,sehingga bidan dan kliemnya nampak akrap misalnya sikap empati atau berbagai pengalaman


TEORI MODEL KEBIDANAN
1. Ruper , Lagan dan Tietny activity of living model à Virginia hebderson àElamen:
a. Rentang kehidupan
b. Aktifitas kehidupan
c. Ketergantungan atau kebebasan individu
d. Faktor faktor yg mempengaruhi aktifitas individu

Kebutuhan individu
• Mempertahankan lingkungan yg aman
• Komunikasi
• Bernafas
• Makanan dan minuman
• Eliminasi
• Berpakaian dan kebersihan diri
• Pengaturan suhu tubuh
• Mobilisasi
• Bekerja dan bermain
• Seksualitas
• Tidur

2. Rosermary Methuen :
- Aplikasi dari Oream dan Henderson
- 5 metode pemberi bantuan
Mengerjakan untuk klien
Membimbing untuk klien
Mendukung klien ( fisik dan psikologis)
Menyediakan lingkungan yg mendukung
Mengajarkan klien

Asuhan kebidanan dengan KPD

LANDASAN TEORI
KETUBAN PECAH DINI

Ketuban dinyatakan pecah dini terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetric berkaitan dengan penyulit kelahiran premature dan terjadinya infeksi khorioamnionitis samapai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal, dan menyebabkan infeksi ibu.
KPD disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membrane atau meningkatnya tekanan intra uterine atau oleh kedua factor tersebut. Berkurangnya kekuatan membrane disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik. Penanganan KPD memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin dan adanya tanda-tanda persalinan

Penilaian Klinik
1. Temukan pecahnya selaput. Ditemukan dengan adanya cairan ketuban di vagina, jika tidak ada dapat di coba dengan gerakan sedikit bagian terbawah janin atau meminta klien batuk atau mengedan. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru, membantu dalam menentuakn jumlah cairan ketuban dan usia kehamilan, kalainan janin
2. Tentukan usia kehamilan, bila perlu dengan pemeriksaan USG
3. Tentukan ada tidaknya infeksi. Tanda-tanda infeksi : bial suhu ibu > 38ºC, air ketuban yang keruh dan berbau, pemeriksaan iari ketuban dengan test LEA (leukosit esterase) leukosit darah > 15.000/mm3. Janin yang mengalami takhikardi, mungkin mengalami infeksi intrauterine
4. Tentukan tanda-tanda inpartu. Tentukan adanya kontraksi yang teratur, periksa dalam dilakukan bila akan dilakukan penanganan aktif (terminasi kehamilan) antara lain untuk menilai skor pelvix



PENANGANAN
1. Konservatif
• Rawat di RS
• Berikan antibiotic (amphisilin 4x500 mg / eritromisin bila tak tahan amphisilin) dan metronodazol 2x500 mg selama 7 hari
• Jika umur kehamilan <32 – 34 mg, dirawat selama air ketuban masih keluar, atau sampai air ketuban tidak keluar lagi
• Jika usia kehamilan 32-37 mg, belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negative : beri dexamethasone, observasi tanda-tanda infeksi dan kesejahteraan janin. Terminasi pada kehamilan 37 mg
• Jika usia kehamilan 32-37 mg, sudah inpartu, tidak ada infeksi, beri tokolitik (salbutamol), dexamethasone, dan induksi sesudah 24 jam
• Jika usia kehamilan 32-37 mg, ada infeksi, beri antibiotic dan lakukan induksi
• Nilai tanda-tanda infeksi (suhu, lekosit, tanda-tanda infeksi intrauterine)
• Pada usia kehamilan 32-34 mg berikan steroid, untuk memacu kematangan paru janin dan kalau memungkinkan periksa kadar liserin dan spingomielin tiap minggu. Dosis betamethasone 12 mg sehari dosis tunggal selama 2 hari, deksamethasone IM 5 mg setiap 6 jam 4x

2. Aktif
• Kehamilan 37 mg, induksi dengan oxitosin, bila gagal SC, dapat diberikan misoprostol 50 mg intravaginal tiap 6 jam maksimal 4x
• Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antobiotik dosis tinggi dan persalinan di akhiri :
a. Bila skor pelvic <5, lakukan pematangan servik, kemudian induksi jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan SC
b. Bila skor pelvic >5, induksi persalinan, partus pervaginam